Jumat, 10 Oktober 2008

pornogafi anak

Di dunia maya ada sekitar 4,2 juta situs porno, jumlah tersebut merupakan 12 % nya dari total situs yang berjejalan di dunia maya. Menurut family safe ada sekiutar 100.000 situs internet yang menawarkan pornografi anak. Sampai pada bulan Juli 2003 ada sekitar 260 juta halaman situs porno. Jika dibandingkan pada tahun 1998 maka angka tersebut naik 1800%.

Usia anak-anak yang mengakses pornografi menurut family safe berumur 11 tahun (www.familisafemedia.com). Setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata 70 % remaja melihat materi pornografi di internet dengan tidak sengaja saat mereka mengakses internet untuk keperluan lain. Berdasarkan data dari mesin pencari Kaiser Family Foundation lebih dari 99% hit pada situsnya adalah mereka yang mencari materi pornografi, termasuk pornografi anak..

Para pendiri situs melakukan berbagai cara untuk menjebak anak-anak terjerumus ke dalam pornografi. Mereka menyembunyikan identitas situs mereka dengan menggunakan nama-nama brand terkenal seperti Barbie, Disney. Nama-nama situs dimiripkan dengan tokoh kartun anak-anak, itu adalah salah satu cara mereka melakukan penjebakan. Oleh karena itu orang tua harus hati-hati jika seorang anak sedang berselancar di dunia maya. Hal yang paling aman adalah orang tua harus mendampingi anaknya saat mereka berada di dunia maya.

Setiap minggu ada lebih dari 20.000 materi pornografi yang dilempar ke ke internet. Total uang yang berputar dalam industri pornografi sangat besar. Setiap tahunnya tak kurang dari 12 milyar dolar sampai 31 milyar dolar. Setiap tahun industri ini berkembang sekitar 10 milyar dolar, hal tersebut merupakan estimasi terendah.

Menurut survey yang dilakukan oleh Microsoft Canada dan Ipsos Reid, 70 % anak-anak yang berumur 10 sampai 14 tahun percaya bahwa mengirimkan informasi kepada teman di internet aman. Kenyataan yang lebih mengerikan sebanyak 37% anak perempuan dan 22 % anak laki-laki pada kelompok ini, sudah menyiapkan email dan foto mereka untuk berkenalan dengan seseorang di internet.

Survey tersebut melibatkan 1000 anak-anak berumur 10 sampai 14 tahun dan 600 orang tua membeberkan fakta yang mengkhawatirkan. Hasil survey tersebut menyatakan bahwa 85% anak-anak ,memilih untuk mengakses internet dari luar rumah. Hal tersebut dipicu oleh banyaknya peraturan dan larangan yang diterapakan orang tua dalam menggunakan internet. Bahkan untuk mendapatkan kenyamanan dalam menjelajahi dunia maya, 17% anak-anak menggunakan internet saat tengah malam.

Kecemasan orang tua, tentang interaksi anak-anaknya di dunia maya tidak menyurutkan anak-anak untuk tetap berinteraksi dengan teman-teman barunya di internet. Dua dari lima responden mengaku selalu ikut berpartisipasi dalam interaksi chatting dengan kelompoknya. Menurut pengakuan anak-anak tersebut 1 dari 10 responden menyatakan tidak mengenal sama sekali orang-orang yang ada di dalam daftar teman maupun dalam kotak pesan. Sebanyak 11 % responden mengatakan bahawa mereka pernah dimintai informasi pribadi seperti no telp, alamat rumah oleh orang asing.

Mengahadapi fenomena diperlukan peran aktif orang tua dalam mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan internet. Orang tua tidak bisa mengandalkan software saja, tapi mereka juga harus memberikan pengarahan dan penjelasan tentang internet. Saatnya orang tua sekarang melek teknologi, jika tidak mau anaknya menjadi korban dari internet itu sendiri.: Menurut Federal Beareu Investigation tanda-tanda anak anda dalam bahaya karena pengaruh internet adalah sbb:

1. Anak-anak menghabiskan waktu yang lama berselancar di dunia maya, terutama malam hari. Sebagian besar anak-anak yang menjadi korban pedofil menghabiskan waktu yang lama saat online. Biasanya di chatroom, pada saat chat inilah pelaku mulai melakukan aksinya dengan membujuk dan merayu anak-anak dengan kata-kata berbau seks.

2. Terdapat materi pornografi di komputer anak-anak. Pedofil biasanya mengirimkan materi-materi pornografi baik berupa gambar maupun video untuk mencuci otak calon korbannya. Orang tua sebaiknya memeriksa data-data komputer maupun flashdisk ataupun CD yang dimiliki anak.

3. Anak anda menerima telepon dari seorang pria yang tidak anda kenal sebelumnya, atau menelepon dengan sembunyi-sembunyi ke no yang belom anda kenal. Setelah mengenalnya melalui chatting, biasanya pelaku akan menelepon calon korbannya. Jika calon korban tidak bersedia memeberikan no teleponnya, maka pelaku akan memberikan no telpnya. Dengan fitur caller ID maka dengan mudah no telp korban akan diketahui. Setelah itu biasanya pelaku mengjak calon korban uyntuk kopi darat.

4. Anak anda menerima email, hadiah dan bingkisan dari seseorang yang tidak anda kenal. Mengirim email dan bingkisan adalah salah satu cara pelaku kejahatan untuk mempengaruhi anak anda. Bahkan mereka mengirimkan tiket perjalanan untuk anak anda, agar calon korban menemui pelaku.

5. Anak anda meatikan komputer atau mengganti tampilan monitar, saat anda masuk ke ruangannya. Biasanya hal itu dikarenakan anak anda sedang melihat materi pornografi atau sedang melakukan chat yang menjurus ke arah porno.

Untuk mencegah dampak internet yang lebih buruk lagi hendaknya orang tua melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Sebaiknya meletakkan komputer di tempat terbuka, sehingga kita bisa mengawasi aktivitas anak pada saat online.

2. Pasang software untuk menangkal situs-situs porno

3. Membuat peraturan tentang penggunaan internet di rumah. Pastikan peraturan ini diataati oleh anak-anak

4. Beri pengertian kepada anak agar tidak memberikan data pribadi seperti alamat rumah, no telp maupun foto.

5. Beri pengertian kepada anak bahwa di dalam dunia maya banyak orang yang menggunakan indentitas dan memberikan informasi palsu

6. Beri pengertian kepada anak agar tidak menemui orang yang dikenalnya dari internet. Jika ingin bertemu sebaiknya orang tua mendampinginya

7. Sebaiknya orang tua mengetahui ID dan teman-teman chatting anaknya

8. Orang tua mengarahkan situs-situs apa yang sebaiknya dibuka untuk anak-anak sesuai dengan perkembangannya.

9. Melaporkan aktivitas situs illegal dan mencurigakan kepada pihak berwajib.

10. Mendampingi anak jika sedang online jauh lebih baik.




salam


benny pew
http://baliklayarindonesia.blogspot.com

Tidak ada komentar: