Sabtu, 13 Juni 2009

RATING




Ada satu ilmu lagi nih yang aku dapetin dari milisnya mas Naratama. Dimilisnya mas Naratama ada yang nanya tentang rating. Wahh…kebetulan aku juga belum ngerti betul tentang Rating. Setelah baca dikit-dikit bisa lebih ngerti. Paling tidak otakku neh nggak dipenuhi dengan naskah-naskah cerita dalam skenario..he..he.. Semoga ilmu ini juga berguna buat kalian. …………………
Terima kasih ya Mbak Andini udah mau berbagi ilmu.
Siapkan otak kalian untuk melahap ilmu ini…..are you ready!!!

Menurut mbak Andini dalam milisnya Rating adalah perpaduan antara program rating dengan comemercial rating. Rating yang dimaksud disebut juga Gross Rating. Kalo ada Gross pasti ada Net Rating. Nah yang disebut Net Rating adalah Rating dari body program saja, tanpa segment iklan.

Definisi rating sendiri adalah presentase jumlah penonton TV/program terhadapa total populasi TV. Total populasi TV di 10 kota, survey AGBNielsen saat ini 46,7 juta individu yang berusia 5 tahun ke atas.

Rating digunakan untuk melihat potensi pemirsa yang tersedia pada setiap
paruh waktu. Potensi ini berbeda-beda antarparuh waktu, di mana potensi
pemirsa terbesar biasanya di PRIME TIME, yang mencapai 30% dari total
populasi TV. Oleh karenanya, rating pada jam tayang ini biasanya lebih
besar dibandingkan rating dari program yang tayang di pagi, siang atau
dini hari, di mana potensi pemirsanya tentu juga lebih kecil.

Analisis terhadap rating juga dilakukan untuk mengetahui perolehan penonton suatu
program pada paruh waktu yang berbeda. Selain berbeda antarparuh waktu,
rating juga berbeda di antara target penonton yang berbeda, misalnya
padapemirsa anak, perempuan, laki-laki, dsb.
Sementara share adalah persentase jumlah penonton TV/program terhadap
total penonton potensial pada paruh waktu tertentu. Share ini umumnya digunakan untuk melihat animo/dominasi penonton pada program atau jam jam tayang tertentu.

Share digunakan untuk menganalisis kompetisi program pada paruh waktu yang sama; berapa banyak penonton, di antara orang yang saat itu sedang menonton TV, yang
berhasil diraih oleh program-program yang tayang di jam yang sama. Namun
untuk menentukan ketepatan/kesesuaian sebuah program dengan segmentasi
penonton biasanya yang digunakan adalah analisis Index.

Index adalah persentase rating pada target pemirsa tertentu (misalnya anak-anak,
perempuan, ibu rumahtangga, dsb) terhadap total rating (pada usia 5+).
Analisis ini memperlihatkan efektifitas program tertentu dalam meraih
target pemirsa tertentu.

Untuk metodologi, sejak 1998 sudah digunakan people meter; sebelumnya
digunakan metode diary, di mana penonton diminta untuk mencatatkan
kepemirsaan TV mereka setiap 15 menit pada buku catatan yang diberikan
pada mereka. Saat ini, teknologinya dikembangkan untuk daily rating,
belum real-time. Artinya kepenontonan program TV kemarin, sudah bisa
dianalisis pada hari ini.

Survei kepemirsaan TV ini dilakukan di 10 kota besar di Indonesia
(Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta,
Palembang, Denpasar, Banjarmasin). Populasi survei adalah populasi TV,
bukan populasi penduduk.

Populasi TV yang dimaksud adalah individu berusia 5 tahun ke atas dari rumahtangga TV (rumah tangga yang memiliki TV). Sebelum menentukan panel, dilakukan survei pendahuluan untuk memetakan profil demografi populasi TV tersebut. Berdasarkan profil
demografi di masing-masing kota, kemudian dilakukan perekrutan panel
secara proporsional dan dengan metode pemilihan sampel acak bertingkat
dari tingkat kabupaten/kotamadya hingga ke tingkat RT.

TV di rumah panel terpilih kemudian dipasangi people meter, yang
dilengkapi dengan handset survey. Handset survey inilah yang harus
dipencet oleh masing-masing anggota rumah tangga setiap kali menonton
TV. Hasil kepemirsaan TV dari rumahtangga tersebut kemudian dicatat oleh
salah satu unit people meter (base unit). Data-data (siapa menonton apa
pada jam berapa) yang tersimpan dalam base unit lalu ditransmisikan ke
server di kantor di Jakarta secara online melalui jalur GSM setiap pukul
02.00 hingga 06.00 setiaphari.

Data-data kepemirsaan tadi kemudian dikombinasikan dengan informasi
judul program TV oleh bagian monitoring (monitoring dilakukan terhadap
program dan iklan), sehingga kemudian dihasilkan data program TV yang
bisa dibaca/dianalisis oleh pengguna data melalui software. Detail
mengenai tahap-tahap survei kepemirsaan TV sebenarnya bisa dilihat
melalui website: www.agbnielsen. co.id
pada bagian TAM Overview/SekilasTAM.


Salam

Benny Pew
http://baliklayarindonesia.blogspot.com

KICK uNIQa

KICK uNIQa

Sudah lama kami nggak saling “membanting”. Biasanya dia selalu aku banting setiap dia kena masalah, maupun sekedar saling narsis-narsisan. Tapi beberapa hari yang lalu, kekuatan berpindah total. Dimana dia terlihat begitu dewasa (atau emang udah tua he..he..). Penyampaiannya sih begitu lirih tapi isnya cukup membuat aku kebanting-banting. Aku sendiri sempat heran dengan perubahannya, mungkin dulu dia terlalu manja aja sama aku.


Sebuah pandangan yang islami, bukan religius. Dia merasakan kedekatanku dengan Allah, ketika aku sedikit bergeser dari pandanganku yang dulu. Dan ketika kemarin aku menyampaikan sesuatu dia agak kecewa, karena dia merasa aku mulai menjauh lagi. Dia mempertanyakan lagi statemenku yang dulu. Aku bener-bener terbanting malam itu, tapi Alhamdullillah, sekarang aku menemukan “tongkatku” lagi paling tidak dia bisa menjadi sebuah controller, ketika aku menjauh dari Allah. Sistem kontrol diriku mungkin belum berjalan dengan baik, apalagi ketika aku tertimpa masalah yang bertubi-tubi.


Aku kemarin terlalu banyak bermain dalam Lumpur, kini aku berusaha membersihkan kotoran itu agar tidak menimbulkan penyakit. Dan dia adalah salah satu antiseptic itu.

Thanks BU…………………………..

I need your kick….I need more… Are you Ready?

Salam

Benny Pew

http://baliklayarindonesia.blogspot.com