Selasa, 15 Juli 2008

Ikan segar

Ikan segar
Cerita ini dimulai ketika aku melihat seekor ikan yang menggelepar di jalanan, disampingnya ada bekas pecahan plastik, aku yakin pemiliknya tidak tahu kalo ikannya jatuh. Ikan ini sungguh luar biasa, aku yakin ini ikan mahal Aku lihat ikan itu sungguh tersiksa, tidak berada dalam dunianya. Entah berapa lama dia keluar dari dunianya.


Aku pun langsung mengambil sebuah plastik kemudian aku isi air, cepat-cepat aku bawa pulang dia. Awlanya aku bingung mau ditaruh dimana ikan itu. Sedangkan aku tidak punya akuarium. Jika aku taruh ikan ini di empang sungguh sayang sekali, karena keindahannya tidak akan terlihat oleh orang lain. Dan aku pun yakin bahwa dia tidak pernah menghuni empang.

Aku pun pergi ke pasar ngasem untuk beli akuarium, dari hasil tabunganku yang masih sedikit aku mendapatkan akuarium kecil. Pikirku tidak apa-apa, asalkan dia bisa hidup layak dan dapat aku nikmati keindahannya saat aku pulang kerja. Aku rawat ikan itu, hari demi hari dia makin membesar, makin indah terlihat. Bahkan temanku berniat ingin membelinya dengan harga yang cukup besar, tapi aku tidak tega melepaskan ikan ini.


Suatu malam saat aku sedang menyelesaikan tulisanku, aku mendengar suara pyyakks….setelah aku liat teryata ikan menggelepar di lantai. Pikirku kenapa dia sampai keluar dari akuarium, apakah dia sudah tidak betah tinggal di rumah kecilnya. Aku kembalikan ikan itu ke tempat semula, sehingga dia bisa bernapas lagi.


Menjelang jam pukul 22:00, perutku minta diisi lagi. Karena keasyikan menulis aku jadi lupa makan. Pikirku malam-malam gini mana ada warung yang buka, rumahku sangat terpencil. Aku liat di dapur ternyata persediaan mie dan telorku sudah abis. Perutku terus membrontak, berteriak. Mondar-mandir aku di ruang tengah, cari ide makan apa. Ikan ku seolah-olah tau aku sedang lapar. Dia mengisayaratkan “makanlah aku”, dulu kamu selamatkan nyawaku, sekarang aku rela jika harus kamu makan. Awalnya aku tidak tega, tapi aku sudah tidak tahan lagi. Aku ambil ikan itu dengan berat hati. Aku membawanya ke dapur, aku ambil pisau, pelan-pelan kubelah dan kubersihkan sisiknya, isi perutnya kukeluarkan, hanya denga bumbu garam dia kugoreng garing. 5 menit kemudian dia sudah berubah warna menajdi kecoklatan. Kutiriskan dia, kusiapkan juga sambal bawang. Ehhhmmmm nikmat nian………….makkk nyusss. Kusantap dia dengan lahap, malam itu salah satu makan malam paling enak boatku. Karena aku dalam kondisi lapar, apapun makanannya akan terasa ueeenakkk tenannnn……….. (malam 22:07 PM MAY 15 2008)