Selasa, 25 November 2008

Pengamen Makmur

Pengamen Makmur

Kemarin saat motorku masih nginep di kantor polisi, aku baru ada kesempatan naik bus jurusan solo-jogja. Sudah lama nian aku tidak naik bus itu. Kira-kira dah 3 tahun lebih. Suasana bus itu masih sama saja, panas, berdesakan, bau keringat dimana-mana. Yang berbeda adalah tarifnya yang kini membumbung tinggi. Seperti pada bus umum lainnya , pasti di jalan ada naik turun penumpang dan pengamen.

Lepas dari terminal Klaten ada sekelompok pengamen yang naik bus. Dua cowok dan dua cewek umur belasan. Cewek 1 memakai kaca muka yang dijadikan bando sambil membawa tambourine. Cewek 2 memakai setelan jeans belel dan kaos hitam. Dua cowok menabuh kendang dari pipa pralon dan satunya memetik gitar. Lagu pertama bagus sekali bercerita tentang boyolali sebagai kota susu. Lagu berikutnya adalah mandi madu, nada suara penyanyinya sangat konstan. Klo kata tri utami, pitch controlnya terjaga.

Ada hal menarik menurut saya, ketika cewek 1 menerima telepon dari sang pacar, nada suaranya begitu mesra pakai sayang-sayang (kayak lagu yaa) . Suarannya yang nyaring membuat para penumpang yang mulai ketawa melihat polah tingkahnya pacaran on the air. Tapi cewek ini tetep cueks aja dengan kondisi sekelilingnya.

HandPhone sekarang bukan barang mewah lagi, semua orang sekarang bersahabat dengan alat komunikasi ini, dari pejabat sampai pengamen jalanan. Mungkin cewek ini menyisihkan sebagian hasil ngamennya untuk membeli pulsa. Secara sekarang dengan duit 5000 kita sudah bisa membeli pulsa dan bisa ngobrol sepuasnya (iklaaannn neeehhh). Murah meriah muntah-muntah………………………….

Jadi inget dengan salah satu temen pengamen di Jogja. Perawakan tinggi dan kulit yang bersih gayanya persis Andri Franzzy (Eks gitaris power slaves). Suara dan permainan gitarnya nge-Rock abiszzzzzz. Rambutnya panjang sebahu, biasa mengenakan celana hitam, dan kaos oblong tanpa lengan, dan tau ga seeehh baru kali ini aku punya temen pengamen sandalnya merek bucherri (gileee cing). Aku tanya ke dia” Hasil ngamenmu banyak yaaaa” Dia bilang “hasil ngamen hari ini boat makan hari ini” Aku pun ga percaya. “Gitarmu itu kan mahal (Yamaha je, klo bli hampir 1,5 jeti bro), sandal mu bucherri lagi” Jawaban dia membuat aku lebih shock. Ternyata usut punya usut dia mempunyai cewek bule asal Australia. Segala apa yang dia pakai dibelikan oleh pacarnya. Oalaaahhhh……………….panteeesssssss.

Dia mempunyai prinsip untuk urusan perut dia tidak mau tergantung sama pacarnya, makanya dia tetep menjalankan pkerjaan yang telah dia jalani selama 7 tahun terakhir. Waktu aku tanya apa dia mau melanjutkan hubungannya dengan si bule itu ke pernikahan ,dia bilang Ngggak taulah……………………….


Gilaaaa yaaa kehidupan para pengamen sekarang, tidak semua pengamen hidupnya susah. Apapun profesinya kita harus saling menghargai bukan? Itulah sedikit gambaran realitas pengamen, hmmh cukup menghiburku disaat aku sedang bermasalah karena nyanyian sumbang.


Salam


Benny pew