Minggu, 05 Februari 2012

Distribusi Tertutup LPG Tertentu



Distup LPG tertentu....
Ahhh apaaan lagi itu, mungkin  itu yang terlintas di benak anda. Kepanjangannya  adalah distribusi tertutup LPG tertentu, nah yang dimaksud LPG tertentu ini mengacu pada gastilo (GAS 3kg).Lalu apa maksud maksud dan tujuan distub?

Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No 26. Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas, sistem pendistribusian tertutup LPG tertentu adalah  Sistem pendistribusian LPG tertentu untuk rumah tangga dan usaha mikro yang menggunakan LPG tertentu yang terdaftar dengan menggunakan kartu kendali (KARDAL).

Kartu kendali ini merupakan tanda pengenal resmi yang diberikan kepada rumah tangga dan usaha mikro pengguna LPG tertentu sebagai alat pengawasan dalam pendistribusian LPG tertentu. LPG 3kg ini merupakan barang bersubsidi, jadi pendistribusian dan penggunaannya harus diawasi agar TEPAT GUNA dan TEPAT SASARAN.

Persyaratan Pengguna LPG tertentu

PerMen ESDM No 26 Tahun 2009:
Rumah tangga yang berhak menerima kartu kendali wajib memenuhi kriteria:
Memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) atau identitas yang disahkan oleh Lurah/Kepala Desa atas usulan dari RT/RW setempat

Tidak menggunakan bahan bakar selain LPG tertentu untuk keperluan memasak

Mempunyai penghasilan atau pengeluaran tidak lebih dari Rp 1.500.000 per bulan, dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan atau desa setempat berdasarkan tigkat keekonomian yang berlaku di suatu wilayah

Usaha mikro yang berhak menerima Kartu Kendali wajib memenuhi kriteria:

Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000

Manfaat Sistem Distribusi Tertutup bagi:
Ditjen Migas
Pengendalian subsidi untuk LPG tertentu
Kepastian subsidi tepat sasaran dan tepat jumlah
Subsidi akuntabel, verified dan transparan sebagai dasar pembayaran subsidi ke Badan Usaha Pelaksana PSO LPG tertentu
Ditaatinya peraturan dan perundang-undangan yang berlaku oleh badan usaha
Mendapatkan database masyarakat yang berhak

Pertamina
Memudahakan perencanaan pasokan ke lembaga penyalur
Hasil monitoring transaksi menjadi acuan pembayaran subsidi
Image positif bagi pertamina karena pendistribusian LPG tepat sasaran, harga, jumlah dan mutu terjamin

Penyalur & Sub Penyalur LPG tertentu
Wilayah distribusi dan pelanggan tetap yang dapat memastikan kepastian usaha
Efisiensi biaya distribusi otomatis meningkatkan laba usaha
Manajemen penyaluran LPG yang terstandarisasi
Optimalisasi usaha melalui distribusi produk lain

Pemda
Jaminan kemanan pasokan LPG tertentu
Pengawasan penerapan HET

Masyarakat
Kepastian pasokan, harga dan mutu
Ketepatan sasaran distribusi ke pengguna yang berhak
Peningkatan safety dalam penggunaan LPG

Pelaksanaan sistem distribusi tertutup baru ada dibeberapa wilayah indonesia diantaranya Kota Surakarta,Kab Purbalingga, Kota Semarang, Kab Sumedang, Pekanbaru, Kota Malang, Kota Batu, Kab Malang. Program ini akan dilaksanakan diseluruh kota/kabupaten se indonesia, seperti halnya konversi minyak tanah ke gas lpg
Membutuhkan waktu yang panjang untuk merubah pola masyarakat beralih dari minyak ke gas. Program distribusi tertutup LPG tertentu juga demikian, untuk itulah diperlukan sinergi dan peran aktif beberapa pihak untuk mensukseskan program ini.

salam
benny pew
http://baliklayarindonesia.blogspot.com

Kamis, 02 Februari 2012

Watch Dog Game di Indonesia



Anj**g...itulah kata-kata yang terlontar dari bilik sebelah ketika saya sedang browsing di warnet. Setelah saya cek ternyata murid-murid SD sedang bermain game, entah itu Coun**r Str*ke atau P*int Bl*nk saya kurang tahu. Terdengar suara ribut saling menembak dan membunuh dengan sesama teman di dunia maya. Mereka yang kalah tak jarang mengeluarkan umpatan-umpatan yang seharusnya tidak pantas diucapkan.
Bukan hanya umpatan-umpatan yang saya khawatirkan tapi juga efek dari permainan video game yang mengumbar kekerasan secara vulgar, menyerang, menembak bahkan membunuh. Untuk memenangkan permainan pemain diharuskan membunuh lawannya dengan kokangan senjata. Kedua game tersebut seharusnya tidak dimainkan oleh anak-anak karena sudah ada label DEWASA. Jika sehari anak-anak memainkan game ini minimal 2 jam perhari, apa yang akan terjadi jika game ini dimainkan terus menerus selama setahun?
George Herbert Mead (1930) dalam Mind, Self, and Society mengatakan bahawa anak-anak memiliki kecenderungan untuk menirukan peran-peran yang ia dapatkan. Hal ini dikarenakan anak-anak belum memiliki peran yang pasti, sehingga mereka menyerap nilai dan norma yang dia dapatkan seperti halnya ketika bermain video game. Menurut Mead dalam usia tersebut anak-anak masih dalam tahap menirukan apa yang dia lihat. Meskipun tidak mempunyai efek secara langsung, tapi ini bisa berpengaruh dalam perkembangan mental mereka, untuk saling menyerang.
Media televisi mempunyai KPI yang siap meniup peluit apabila menayangkan acara-acara yang mengumbar kekerasan, trus siapa yang menjadi whistle blower untuk media game?
Memang tidak semua game berpengaruh buruk, untuk itu perlu pendekatan yang bijak dalam memberikan informasi kepada adik-adik kita untuk memainkan game yang sesuai dengan usianya. Arahkan mereka untuk memainkan game-game edukasi yang menunjang perkembangan otaknya.
Sebagian besar orang tua tidak tahu game apa yang dimainkan oleh anaknya, apalagi pengaruhnya. Perlu adanya kepedulian sejak dini dari berbagai elemen masyarakat untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang game-game apa yang sesuai dengan anak-anak.
Selama ini alasan orang tua melarang anaknya bermain game HANYA khawatir anaknya lupa waktu belajar, bukan pada content game yang dimainkan anaknya. Bahkan ada orang tua yang memberi bonus “extra time” main game jika dia sudah belajar, atau nilainya bagus.
Pengelola game center juga harus aktif, dengan cara tidak mengizinkan anak-anak bermain game yang tidak sesuai dengan usianya. Memang konsekuensi logisnya adalah berkurangnya pendapatan, tapi akan lebih menarik jika mereka juga menyediakan game-game edukasi yang tidak kalah menantang untuk dimainkan. Jadi anak-anak mempunyai alternatif permainan yang membuat mereka senang sekaligus membuat mereka lebih pintar.
Harapan terakhir kita adalah kepada pemerintah untuk membuat semacam “KPI” yang mengawasi peredaran game-game beserta regulasinya. Dengan regulasinya badan tersebut bisa menindak pihak-pihak yang melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Tapi sebelum kita menuntut pemerintah lebih banyak alangkah baiknya gerakan ini dimulai dari diri kita sendiri untuk peka dan peduli dengan game-game yang dimainkan adik-adik kita dengan cara melakukan edukasi tentang game-game apa yang cocok untuk menunjang pendidikan mereka.
Saatnya Bergerak!!!

salam
benny pew
http://baliklayarindonesia.blogspot.com