Selasa, 10 November 2009

LOKAL MENUJU NASIONAL - Perjuangan Pelaksanaan Kata-kata!

Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menuliskan artikel yang dimuat harian solo pos bertajuk "Saatnya Lokal, menuju Nasional". Ternyata perkara pembuktian ide tulisan yang menyoroti masalah konten-konten lokal yang diperjuangkan untuk bisa hadir di layar televisi nasional bukan persoalan yang mudah. Sebagai seorang kreator yang tinggal di Jogja, saya menemui banyak kendala untuk mengaplikasikan wacana tersebut. Hal pertama yang justru menjadi hambatan, justru berasal dari
lingkungan para seniman daerah atau pekerja kreatif daerah itu sendiri. Mind set, Cara berpikir mereka sudah terbentuk, bahwa untuk menembus layar televisi nasional di Jakarta, adalah hal yang sangat sulit dilakukan. Banyak sekali seniman Daerah yang merasa kehilangan kesempatan masuk dalam arus besar pertunjukan (komersial) nasional, karena merasa lelah dengan jaringan Jakarta yang dianggap banyak menghalangi perjuangan mereka. Padahal, sebenarnya, wacana daerah kini menjadi daya tarik pembuatan konten pertelevisian secara nasional.

Ada beberapa cerita seniman-seniman daerah yang gagal mengadu nasib di Jakarta dan tidak pernah tampil di layar kaca nasional. Ada beberapa cerita sedih, nasib para kreator daerah yang tidak bisa menembus dinding entertainment Jakarta atau cerita perjuangan para pegiat seniman yang bertahun-tahun harus menunggu panggilan dalam antrian tanpa batas.

Di antara kisah-kisah sedih, ada pula cerita manis yang berhasil diukir oleh para kreator-kreator muda daerah. Cerita legendaris, pengalaman 5 anak muda yang menembus dunia rekaman jakarta pada akhir 90-an. Kita kenal dengan nama band Sheila on Seven, adalah salah satu kisah sukses perjuangan anak muda daerah yang kini menancapkan kukunya sebagai super band di Indonesia.

Namun, tidak semua kisah sukses dapat diduplikasi begitu saja, karena tantangan dan hambatan jalan menuju sukses di dunia entertainment nasional, saat ini cukup terjal dan mempunyai permasalahan yang luar biasa kompleks. Selain masalah teknis, ada juga masalah non teknis seperti cara pandang dan mental para kreator dan seniman yang kadang kala membuat mereka saling bersiteru atau saling menjatuhkan.

Desas-desus bahwa para kreator dan seniman daerah kerap saling 'jothakan' atau tidak rukun adalah cerita-cerita absurd, betapa mereka sebenarnya menghabiskan banyak energi untuk sesuatu yang tidak perlu. Namun secara personal, saya tidak mau ambil pusing hanya tenggelam mengurusi persoalan debat yang sebenarnya nggak ada faedahnyatersebut.

Yang ingin dan sedang saya lakukan adalah mencari rekan tandem dan talent berbakat dari daerah yang siap berjuang bersama untuk mengorbit ke tingkat nasional. Proses pencarian ini tidak mudah, untuk membuat sebuah tim yang solid dengan basis geografis jawa tengah dan Jogjakarta, memerlukan ketelatenan luar biasa untuk saling menautkan hati dan mental untuk berjuang.

Berkali-kali saya mencoba melakukan pendekatan dengan berbagai kalangan yang tertarik membesarkan wacana lokal menuju nasional. Berkali kali pula kegagalan itu datang, padahal, saya mencoba melakukan pendekatan dari orang-orang top di Jogjakarta, salah satunya dengan salah seorang owner tv lokal di sana. Mungkin memang belum jodoh, atau mereka berpikir bahwa apa yang saya impikan adalah sesuatu yang sangat berat dan menelan biaya bagi mereka. Saya cuma tersenyum, betapa pemikiran-pemikiran tradisional dari rekan-rekan di daerah, sangat menghambat mereka untuk bisa berkembang.



Oke lah, saya akhirnya tidak mendapatkan dukungan dari level pengambil keputusan dan para orang penting di Jogja dan Jawa tengah, lalu saya coba untuk berbuat dengan kekuatan sendiri, maka lahirlah sebuah gerakan yang menasional yang terkenal dengan sebutan "jangan Bugil di Depan Kamera! - JBDK!". Gerakan ini saya awali sendiri di Jogjakarta berbasiskan buku yang saya tulis berjudul "500+ Gelombang Video Porno Indonesia!". Sekedar info, betapa gerakan JBDK! itu dibuat melewati malam-malam sepi di angkringan, kesepian, deraan hujan dan berbagai keterbatasan dari sisi finance maupun fasilitas. Modal dengkul dan PENTIUM III jadul, menemani dalam malam-malam perjuangan, mengetik naskah buku JBDK! Namun JBDK! Menjadi sebuah fenomena gerakan yang CARE terhadap masalah penyimpangan pornografi di Indonesia hingga detik ini. Tidak kurang 5 tayangan televisi nasional mengupas dengan detail gerakan JBDK! O ya, dalam gerakan ini, saya bertemu dengan Benny PEW, anak muda lulusan UPN yang akhirnya menjadi teman seperjalanan dalam suka dan duka :).
Setelah JBDK, tantangan berikutnya adalah membuat karya baru yang harus memberikan kesadaran secara nasional. Untunglah saya bertemu dengan rekan-rekan penerbit Kanisius, akhirnya terbit buku "Teen Dating Violence!", buku pertama di Indonesia yang memotret masalah Dating Violence di kalangan remaja. Dari buku tersebut, muncullah gerakan kampanye "Stop Teen Dating Violence!" , berkeliling kota dan sekolah untuk membuat remaja sadar terhadap masalah kekerasan dalam dating. Hingga detik ini, kampanye Stop Teen Dating Violence!, telah mengunjungi 20 sekolah dan berbagai lembaga di pulau jawa. Ke depannya, gerakan ini mencoba untuk menjangkau kota-kota di berbagai pulau, seperti yang sudah dilakukan gerakan JBDK! sebelumnya. Oh ya, gerakan ini juga telah mewarnai wacana televisi nasional, dimulai dari TV ONE, lewat acara Apa Kabar Indonesia menyiarkan peluncuran buku "Teen Dating Violence" pada 14 Februari 2009.



Selain membuat gerakan-gerakan moral yang disebarkan ke masyarakat lewat media televisi, koran dan radio, saya mencoba untuk mengembangkan relasi dengan beberapa rekan baru yang mempunyai visi yang sama dalam hal media dan penyebaran wacana lokal yang mendidik. Saya bertemu dengan Kang Yuyun, MJ TV - Jogja Media Net, seorang pegiat dan pimpinan pada divisi produksi yang senang melakukan eksplorasi di bidang-bidang yang tidak umum. Lewat beliau, saya mendapatkan support dan fasilitas untuk mengembangkan wacana dan kreatifitas yang meledak-ledak dalam benak saya. Terus terang, saya sangat mencari orang-orang yang bisa dijadikan teman untuk berproses, bukan sekedar keinginan instan untuk menjadi tenar atau terkenal dalam tempo sesaat, tetapi orang-orang yang mau berpikir dan mempunyai kesabaran untuk menghargai proses kreatif dalam membentuk sebuah karya.

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat bertemu dengan beberapa orang yang semula saya anggap cukup kompeten untuk melakukan sebuah proses berkarya yang ingin diledakkan secara nasional. Namun dalam perjalanannya, orang-orang ini malah berbalik menjadi mahluk-mahluk yang terburu-buru dan tidak berpikir logis dalam bertindak. Parahnya, beberapa kasus absurd dan aneh terbongkar karena ketidakkonsistenan mereka dalam menjalankan rencana bersama. Saya mencoba untuk bersikap arif dan melihat persoalan ini dengan kepala dingin. Toh, menurut saya, mereka itu belum siap untuk masuk ke dalam proses kreatif berkarya yang menomorsatukan KEJUJURAN DALAM BERKARYA. Sehebat apapun kemampuan kita dalam berkarya, tidak ada artinya, bila kita malah MEMALSUKAN sebuah karya yang sebenarnya bukan milik kita sendiri. Saya ambil keputusan sederhana, saya mundur dan membuat sebuah proyek baru yang mungkin kelak menjadi ajang pembuktian sebuah proses berkarya berlandaskan niat baik dan kejujuran.

O'ya, dalam proses berjalan, saya bertemu dengan Mas Koko Srimulat, beliau pimpinan Srimulat yang mempunyai segudang pengalaman membesarkan manajemen grup komedian terbesar di Indonesia. Dari beliau, saya mendapatkan banyak pelajaran untuk bersabar dan berpikir bijak tentang sebuah manajemen grup. Saya sadar, saya tidak sendiri lagi kali ini. Saya mempunyai sebuah atau lebih, grup-grup kesenian dan kreatifitas yang harus dikembangkan. Saya berkeinginan membentuk manajemen artis yang di dalamnya mengurusi beberapa seniman atau tokoh terkenal. Salah satunya adalah MBAH DARMO, komedian dari Jogjakarta yang hidup dalam kesederhanaannya.

Sebenarnya, proses bertemu Mbah Darmo dan saya, melewati malam-malam yang menakjubkan. Kita disatukan dengan ketidaksengajaan dan berjalan bersama dalam kondisi yang saat itu sedang minus :). Cobaan datang silih berganti, Saya kehilangan beberapa job utama dalam dunia pertelevisian, begitu juga dengan Mbah Darmo yang mendadak kontraknya diputus oleh sebuah stasiun televisi nasional. Kami menjalani proses sebagai orang-orang yang tiba-tiba menggelandang di kota Jogja. Kami lewati malam-malam yang dingin dengan obrolan-obrolan untuk mengembangkan kreatifitas, tentu saja kami nggak berharap banyak, karena berbulan-bulan terlewati tanpa ada pekerjaan yang jelas.

Sebagai seorang kreator, saya memandang Mbah Darmo mempunyai potensi luar biasa untuk dikembangkan di jagad pertelevisian nasional. Beliau memang sudah terkenal di dunia hiburan, tetapi impian saya, ingin menjadikan icon MBAH DARMO berdiri sendiri tanpa bayang-bayang atau berada di dalam grup apapun. Alasannya sederhana, untuk sebuah karakter yang luar biasa kuat seperti dia, adalah sebuah tantangan utama menjadikannya SENIMAN Tunggal yang melejit di ranah pertelevisian. Namun, perjuangan ini tidaklah mudah. Dalam proses yang memakan waktu hampir satu tahun, saya mencoba membuatkan berbagai macam konsep tontonan ke berbagai stasiun televisi. Selama hampir satu tahun, konsep itu berkali-kali gagal dilaksanakan atau ditolak oleh pihak televisi, hanya karena mereka lebih memilih menampilkan komedian muda yang dianggap lebih kinclong dan enak dijual.

Sebenarnya, saya hampir putus asa untuk memperjuangkan konsep ini, tetapi tiba-tiba, muncul fenomena Mbah Surip yang benar-benar memberikan wacana ANTI MAKE UP! ANTI LIPSTICK! ANTI GOOD LOOKING! tetapi bisa menjadi sebuah simbol wacana baru yang diserap oleh berbagai macam stasiun televisi. MBAH SURIP telah membuktikan, bahwa cara pandang masyarakat terhadap
bintang televisi yang harus serba GANTENG dan SEXY, tidak melulu menjadi ramuan sukses pencapai rating tinggi. Sayangnya, kepopuleran Mbah Surip hanya berumur singkat, beliau telanjur dipanggil Sang Maha Kuasa.

Lalu, kesadaran itu tumbuh kembali, saya lalu membuka beragam konsep lama untuk menampilkan sosok karakter berusia lanjut dengan wacana budaya ala Jogja-Jawa. Entah mungkin sudah nasib atau memang timing yang tepat, tiba-tiba presentasi saya terhadap naskah skenario yang saya ajukan ke sebuah Departemen pemerintah, diterima. Dan yang lebih mengejutkan, tokoh karakter MBAH DARMO yang saya jadikan tokoh dalam Sebuah rancangan SITKOM, diterima dan segera dilakukan proses produksinya.

TEPAT pada tanggal 5 Nopember 2009, segala impian untuk melakukan produksi SITKOM dengan tokoh utama MBAH DARMO dilaksanakan, dalam sebuah proses syuting yang dimulai di Jakarta. Rencananya bakal dibuat dalam 10 episode dan akan ditayangkan mulai 15 Nopember 2009 di TV ONE.

Gusti Allah Maha Pemberi Rezeki....

Hanya keajaiban dan izin dari Nya, menjadi penyemangat dari proses kreatif ini. Betapa impian saya untuk membuat tayangan nasional dengan konten lokal terjadi begitu saja tanpa halangan yang berarti. Betapa banyak keringat yang terbuang selama ini, seolah-olah hilang begitu saja ketika semua pintu itu terbuka. Aku percaya ya Allah, betapa Engkau memudahkan semua urusan yang Engkau ridhoi. Betapa semua ini adalah berkah dan jalan yang Engkau tunjukkan.

Terima kasih ya Allah, langkah pertama telah dijejakkan, perjuangan baru saja dimulai.

Semoga Wacanan Jogja dan budayanya, hadir kembali lewat berbagai tayangan televisi di negeri ini.

Salam,

Sony Set.
saat ini sedang melakukan pekerjaan sebagai Scriptwriter serial "KAMPUNG SEHAT", TV ONE.
Tayang Perdana 15 Nopember 2009

Untuk Mbah Darmo : Selamat berjuang, saatnya kata-kata itu harus dibuktikan. Tetap Semangat!
Teman-teman Seperjuangan : MR President Band & Management : Deden, Eka, Singgih, Helmy, Ge, Pak Heri, Pak Joko & Catur.
Teman-teman Kreatif Seperjuangan : Mas Koko Srimulat, Benny Pew, Gun 7, Pak Windu Kanisius, Kang Yuyun O3-MJ TV.

(Tulisan ini dipersembahkan untuk segenap Mahasiswa Fikom UMY dan Rekan-rekan Kreatif dan Seniman Yogyakarta. Mari kita warnai dunia pertelevisian nasional dengan semangat menyebarkan kearifan budaya lokal yang mendunia! Mari kita bangun Jogja lewat wacana kreatif pertelevisian dan multimedia)


*tulisan diambil dari note Mas Sony Set*


makasi ya Mas...................

Rabu, 15 Juli 2009

Innalillahi Wa Innalillahi Roji`un



Hidup bagaikan sebuah pertunjukan wayang atau permainan boneka. Segala pemikiran yang menghasilkan sikap dan tingkah laku digerakkan oleh Allah SWT. Semua makhluk di dunia ibaratnya boneka yang dikasih tali kemudian digerakkan dari atas. Semua tali-tali itu disimpulkan jadi satu dan yang memegang kendali adalah Allah.

Allah telah memberi kita fasilitas yang lengkap untuk hidup di dunia dan menggunakan fasilitas itu sebagai mana mestinya, untuk mendukung proses ibadah kepadaNya. Tapi kita tidak berhak atas semua yang ada di dunia ini. Semua yang ada di dunia ini hanyalah sebuah titipan dari Allah. Kita hanya diberi “hak pakai” bukan “hak milik”. Semuanya akan diambil ketika Allah menghendakinya kapan pun dan dimana pun tidak ada orang yang bisa menahannya.

Mungkin suatu saat apa yang dititipkan Allah ke kita akan diambil misalnya harta atau orang yang kita kasihi. Bisa saja orang yang kita kasihi sekarang diambil untuk selama-lamanya alias masa hidupnya sudah expired, tapi kadang Allah masih memberi kesempatan kita melihat orang yang kita kasihi “dipakai” orang lain.

Allah Maha tahu apa yang tersembunyi di hati dan pikiran kita. DIA pun lebih tahu mana yang terbaik buat kita. Kadang kita sendiri merasa bahwa orang yang sedang kita kasihi adalah yang terbaik, siap untk hidup bersama melewati suka dan duka, seolah olah dia MR or MRS Right, jadi saat kita kehilangan dia, kita merasa ada jiwa kita yang ikut hilang bersamanya… GOD Don`t think So!

Allah pasti mempunyai alasan yang kuat untuk “mengoper hak pakai” orang yang kita kasihi kita ke orang lain. Mungkin kita kurang bisa merawat dia, sehingga kalau terlalu lama kita pakai, hatinya bisa rusak atau sebaliknya dia yang merusak diri kita.

Everything happen for a reason, guys!
Menerima dengan hati yang lapang, berpikir bahwa kita tidak mempunyai hak milik apapun di dunia ini, mantapkan hati bahwa semuanya milik Allah, menjalani keputusan Allah dengan hati ikhlas, selalu merasa di tempat yang terbaik mendapatkan yang terbaik dalam kondisi apapun, karena hanya DIA yang Maha tahu apa yang terbaik buat kita. Mengembalikan segala cobaan kepadaNYA dengan tetap berdoa dan berusaha bangkit bukan menikmati kesedihan. Live must go on ! Innalillahi Wa Innalillahi Roji`un

“dia milik DIA, kita tidak berhak atas dia. Jika suatu saat DIA mengambil dia untuk sementara maupun selamanya, ikhlasin dia, karena DIA pasti lebih tahu apa yang terbaik buat dia dan kita”

Salam

Benny Pew
http://baliklayarindonesia.blogspot.com

HISTORY OF THE F.U.C.K



FUCK! Itulah kata-kata umpatan bahasa inggris yang pertama aku ucapin. Aku masih inget kala itu masih SMP. Seiring dengan berjalannya waktu dan tingkat pendidikan perbendaharaan kata-kata kotor itu makin bertambah. Tapi aku yakin FUCK adalah umpatan yang paling popular. Karena jika seseorang mengucapkan kata FUCK biasanya diikuti dengan mengacungkan jari tengahnya.

Baru kali ini sebuah kata-kata kotor diikuti dengan sebuah simbol yaitu JARI TENGAH. Sampai sekarang maksud dari simbol itu aku juga belum tahu. Sementara ini yang aku tahu hanya sejarah kata FUCK sehingga lahir di dunia….

Dulu pada zaman baheula di Inggris ada peraturan yang menurutku suwper duwper aneh, dimana seseorang tidak bisa berhubungan badan /making love tanpa ada izin tertulis dari raja (kecuali anggota keluarga kerajaan..hhmmh betapa egoisnya keluarga raja inggris). So jika seseorang ingin memiliki seorang anak, maka keluarga itu akan pergi menghadap baginda raja untuk meminta izin bikin anak alias making love. Nah klo disetujui maka raja akan memberikan kartu pass, setelah itu mereka pulang bisa dengan senang hati, karena mereka akan menikmati surga dunia he..he..he..uhui…!

Eits………tunggu dulu jangan buru-buru lepas baju dunkz.

Sebelum making love kalian harus menggantungkan kartu pass tadi di atas daun pintu, dan tulisan di kartu itu adalah F.U.C.K. ( Fornification Under Consent of the King).

Nah kalian dah tahu kan The history of the F.U.C.K

Sekarang kalian boleh berFUCKin ria (sebaiknya) dengan pasangan resmi kalian.


Salam


Benny Pew

http://baliklayarindonesia.blogspot.com

Rabu, 01 Juli 2009

HATAS Q and M




HATAS: Sebuah cerita dari kota kecil Purworejo
Ketika aku mengikuti sebuah penelitian HATAS. Penelitian hasil kerja sama RAND dan UCLA California dan Surveymeter. Penelitian ini sudah dimulai sekitar tahun 2002 dan masih ada sampai sekarang. Sebuah penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat produktivtas dengan kesehatan, terutama penyakit anemia. Tapi bukan kemegahan itu yang ingin aku ceritakan.

Kami dibagi menjadi beberapa tim untuk wawancara semua responden di kabupaten Purworejo yang mencapai angka diatas 1500 responden. Banyak hal yang aku pelajari selama mengikuti penelitian ini selama dua putaran Q dan M. Melakukan wawancara dengan seluruh responden dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Membuat aku bertemu dengan berbagai macam karakter manusia. Ada responden yang menerima kami secara baik-baik dan memberikan waktunya untuk ditanya-tanya, yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Biasanya responden ini berada di pedesaan. Bahkan tak jarang kami diberi makanan untuk dibawa ke basecamp. Ada pula yang menawarkan untuk menginap di rumahnya. Aku merasakan ketulusan di hati mereka, tanpa pamrih apapun.

Hidup berpindah-pindah dari satu desa ke desa lain dengan mata pencaharian yang berbeda pula. Ada anak kecil 8 tahun yang sudah pandai mengayam bambu untuk dijadikan besek, kecepatan tangannya luar biasa. Ada pula seorang Bapak dengan licahnya memanjat pohon kelapa untuk diambil niranya. Dari hasil wawancaraku beliau mempunyai 20 pohon kelapa, tiap pagi dia memanjat pohon untuk meletakkan bumbung bambu, sorenya diambil. Jadi kalau dihitung sehari dia memanjat sebanyak 40 kali broer…. dengan taruhan nyawa. Kalau jatuh ya..apes-apesnya patah kaki lah. Sungguh tidak sebanding dengan penghasilan yang mereka dapatkan. Tapi itulah mereka, demi anak istrinya dia rela mempertaruhkan nyawanya. Bersyukurlah, aku bisa kerja menulis seperti sekarang .

Pernah aku wawancara dengan pria berumur 60an tahun, profesi dia tukang cari kayu. Dia hidup sebatang kara. Ketika aku masuk rumahnya, Ya Allah benar-benar memprihatinkan, rumahnya terpisah dari penduduk yang lain. Ruang tamu, tempat tidur dan dapur menjadi satu. Dia tidur diatas ranjang bambu yang sudah reot. Untuk makan dia mengandalkan hasil penjualan kayunya dan tanaman yang di tanam di belakang rumahnya. Tapi aku melihat bapak ini tampak menikmati hidupnya, seolah-olah dia tidak merasa kekurangan. Bersyukurlah, aku masih bisa tinggal di tempat yang nyaman seperti sekarang ini.

Selama penelitian di HATAS aku belajar bersyukur dengan kondisi ku sekarang, paling tidak ada banyak yang bisa aku jadikan cermin untuk mensyukuri nikmat GUSTI ALLAH.

Namanya juga tim, hidup serumah dengan berbagai karakter dan sifat, pastilah timbul konflik-konflik kecil. Kebetulan juga tim ku dulu juga retak. Di sini aku belajar bagaimana caranya manajemen konflik, dan bertahan menghadapi konflik itu, akhirnya aku dapat melewati konflik itu juga. Ketika sebuah tim ada konflik, maka info itu akan cepat menjalar ke tim lain seperti layaknya sebuah virus, dan jika ada infotainment hatas, maka berita itu akan menjadi santap pagi bagi tim lain sambil ngedit kues.
CINLOK……..ha..ha..ternyata tidak hanya popular dikalangan artis saja, ada beberapa diantara kami yang terlibat cinlok. Baik dengan sesama enumerator, maupun dengan responden. Aku sendiri pun pernah deket dengan beberapa responden.

Dari semua wilcah yang pernah aku datangin semuanya meninggalkan kesan, dan sampai sekarang aku juga masih keep in touch dengan beberapa responden. Banyak saudara, banyak silaturahmi, banyak rejeki. Wilcah yang paling berkesan mungkin waktu aku di kota, selain karena tempatnya yang nyaman untuk melepas penat juga karena di sini aku bertemu dengan seorang gadis SMU dan hubungan kami pun berlanjut. Tapi seandainya aku menikah dengan dia, aku pun juga akan jadi RESPONDEN HATAS, hmmmhh…….. I can`t imagine.

Hatas putaran Q dulu supervisor aku mbak Setyo, beliau bener-bener wise, bisa ngemong tim. Tak jarang setelah ngedit aku ngobrol-ngobrol dengan beliau, pandangan-pandangannya sangat mengispirasi aku. Sampai sekarang Mbak Setyo adalah salah satu orang yang mendukung karirku sampai jadi seperti sekarang ini. Mbak Setyo sudah seperti layaknya saudaraku, Kakak yang selalu menyemangati aku untuk bertahan dengan profesiku yang sekarang ini. Saat aku “SALAH” pun dia tidak serta merta “MEMUKUL”, dengan sabar dia mengulurkan tangannya, membantu aku untuk bangkit dari kesalahan. Silaturahmi kami pun tetap terjaga, meski kami jarang bertemu……matur suwun sanget mbak.

Resignnya aku dari HATAS bukan karena konflik atau apapun. Tapi karena ada kesempatan yang menurutku lebih baik. Kesempatan untuk menerjuni dunia broadcast yang selama ini aku impikan. Dengan senang hati Mbak Setyo merestui aku untuk berpindah “mencangkul berlian” di ladang lain.

Meskipun aku sekarang sudah tidak di Surveymeter, tapi Surveymeter dengan HATAS nya telah memberi aku banyak pelajaran hidup, saudara, teman-teman yang baik. Terima kasih buat seluruh temen-temen di Surveymeter. Bu Bondan SIKOKI, meskipun kita belum pernah ngobrol dekat, tapi saya salut dengan perjuangan dan karir jenengan, nama jenengan di dunia penelitan sudah sampai ke mancanegara, terima kasih telah memberi saya kesempatan untuk belajar di Surveymeter.

Dedicated to all my friend and HATAS respondent:
Mas Dono, Sigit, Endraw Tigor, Pak Dasri, Mas Saputro, Dian Hestina, mBak Vita, Dui Meger, Rossa, Endriw, Trimah, Lila Indriana, last but not least my new friend cahaeiyu

Salam


Benny Pew
http://baliklayarindonesia.blogspot.com

Minggu, 14 Juni 2009

BAHAYA UPLOAD FOTO DI FACEBOOK!!!



Munculnya berbagi situs pertemanan seperti Friendster, Tagged, maupun Facebook, mendorong seseorang untuk mengupload foto maupun videonya. Dari sekian banyak orang yang sign up ke situs-situs tersebut, apakah anda membaca End User License Agreement / Term of use?.Mungkin anda juga males kaleeee membaca sebuah perjanjian sepanjang itu, kelihatan bertele-telelagi. Dengan Pedenya anda langsung mengklik YES/NEXT, supaya bisa segera memiliki account tersebut. Bila anda memiliki account di situs-situs tersebut berarti anda telah menyetujui kontrak yang ditawarkan oleh pengelola situs

Saya terkejut membaca di sebuah milis yang menyatakan bahwa End User License Agreement/Term of use Facebook adalah sbb:
"When you post User Content to the Site, you authorize and direct us to make such copies thereof as we deem necessary in order to facilitate the posting and storage of the User Content on the Site. By posting User Content to any part of the Site, you automatically grant, and you represent and warrant that you have the right to grant, to the Company an irrevocable, perpetual, non-exclusive, transferable, fully paid, worldwide license (with the right to sublicense) to use, copy, publicly
perform, publicly display, reformat, translate, excerpt (in whole or in part) and distribute such User Content for any purpose,
commercial, advertising, or otherwise, on or in connection with the Site or the promotion thereof, to prepare derivative works of, or incorporate into other works, such User Content, and to grant and authorize sublicenses of the foregoing. You may remove your User Content from the Site at any time. If you choose to remove your User Content, the license granted above will automatically expire, however you acknowledge that the Company may retain archived copies of your User Content. Facebook does not assert any ownership over your User Content; rather, as between us and you, subject to the rights granted to us in these Terms, you retain full ownership of all of your User Content and any intellectual property rights or other proprietary rights associated with your User Content."

Intinya kurang lebih:
"Saat anda posting sesuatu baik gambar atau apapun ke facebook, maka anda mengizinkan facebook untuk mengcopy untuk tujuan apapun. Dengan memposting sesuatu ke facebook maka secara otomatis anda telah memberikannya kepada facebook dimana, tidak dapat ditarik kembali, terus menerus, non eksklusif, dapat dipindah tangankan, dianggap lunas, utuk dipergunakan dimanapun diseluruh dunia, untuk dicopy, ditampilkan pada publik, reformat, dikutip (seluruhnya atau sebagian) dan didistribusikan untuk tujuan apapun, secara komersial, iklan, dsb. Jika anda memutuskan untuk menghapusnya, facebook dapat menyimpan copynya dan mempergunakannya untuk tujuan

So, siapkah anda jika suatu saat foto maupun video anda, digunakan oleh facebook, untuk kepentingan komersil Tapi anda tidak mendapatkan royalti dari mereka. Hanya karena anda lalai dalam membaca kontrak.

Pelajarannya yang dapat diambil buklanlah JANGANLAH MENGUPLOAD FOTO DI FACEBOOK, tapi berhati-hati jika anda akan membuat sebuah accout baru yang disedaiakan secara gratisan. Bacalah perjanjian sebelum meng KLIK.


salam


benny pew

http://baliklayarindonesia.blogspot.com


Sabtu, 13 Juni 2009

RATING




Ada satu ilmu lagi nih yang aku dapetin dari milisnya mas Naratama. Dimilisnya mas Naratama ada yang nanya tentang rating. Wahh…kebetulan aku juga belum ngerti betul tentang Rating. Setelah baca dikit-dikit bisa lebih ngerti. Paling tidak otakku neh nggak dipenuhi dengan naskah-naskah cerita dalam skenario..he..he.. Semoga ilmu ini juga berguna buat kalian. …………………
Terima kasih ya Mbak Andini udah mau berbagi ilmu.
Siapkan otak kalian untuk melahap ilmu ini…..are you ready!!!

Menurut mbak Andini dalam milisnya Rating adalah perpaduan antara program rating dengan comemercial rating. Rating yang dimaksud disebut juga Gross Rating. Kalo ada Gross pasti ada Net Rating. Nah yang disebut Net Rating adalah Rating dari body program saja, tanpa segment iklan.

Definisi rating sendiri adalah presentase jumlah penonton TV/program terhadapa total populasi TV. Total populasi TV di 10 kota, survey AGBNielsen saat ini 46,7 juta individu yang berusia 5 tahun ke atas.

Rating digunakan untuk melihat potensi pemirsa yang tersedia pada setiap
paruh waktu. Potensi ini berbeda-beda antarparuh waktu, di mana potensi
pemirsa terbesar biasanya di PRIME TIME, yang mencapai 30% dari total
populasi TV. Oleh karenanya, rating pada jam tayang ini biasanya lebih
besar dibandingkan rating dari program yang tayang di pagi, siang atau
dini hari, di mana potensi pemirsanya tentu juga lebih kecil.

Analisis terhadap rating juga dilakukan untuk mengetahui perolehan penonton suatu
program pada paruh waktu yang berbeda. Selain berbeda antarparuh waktu,
rating juga berbeda di antara target penonton yang berbeda, misalnya
padapemirsa anak, perempuan, laki-laki, dsb.
Sementara share adalah persentase jumlah penonton TV/program terhadap
total penonton potensial pada paruh waktu tertentu. Share ini umumnya digunakan untuk melihat animo/dominasi penonton pada program atau jam jam tayang tertentu.

Share digunakan untuk menganalisis kompetisi program pada paruh waktu yang sama; berapa banyak penonton, di antara orang yang saat itu sedang menonton TV, yang
berhasil diraih oleh program-program yang tayang di jam yang sama. Namun
untuk menentukan ketepatan/kesesuaian sebuah program dengan segmentasi
penonton biasanya yang digunakan adalah analisis Index.

Index adalah persentase rating pada target pemirsa tertentu (misalnya anak-anak,
perempuan, ibu rumahtangga, dsb) terhadap total rating (pada usia 5+).
Analisis ini memperlihatkan efektifitas program tertentu dalam meraih
target pemirsa tertentu.

Untuk metodologi, sejak 1998 sudah digunakan people meter; sebelumnya
digunakan metode diary, di mana penonton diminta untuk mencatatkan
kepemirsaan TV mereka setiap 15 menit pada buku catatan yang diberikan
pada mereka. Saat ini, teknologinya dikembangkan untuk daily rating,
belum real-time. Artinya kepenontonan program TV kemarin, sudah bisa
dianalisis pada hari ini.

Survei kepemirsaan TV ini dilakukan di 10 kota besar di Indonesia
(Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta,
Palembang, Denpasar, Banjarmasin). Populasi survei adalah populasi TV,
bukan populasi penduduk.

Populasi TV yang dimaksud adalah individu berusia 5 tahun ke atas dari rumahtangga TV (rumah tangga yang memiliki TV). Sebelum menentukan panel, dilakukan survei pendahuluan untuk memetakan profil demografi populasi TV tersebut. Berdasarkan profil
demografi di masing-masing kota, kemudian dilakukan perekrutan panel
secara proporsional dan dengan metode pemilihan sampel acak bertingkat
dari tingkat kabupaten/kotamadya hingga ke tingkat RT.

TV di rumah panel terpilih kemudian dipasangi people meter, yang
dilengkapi dengan handset survey. Handset survey inilah yang harus
dipencet oleh masing-masing anggota rumah tangga setiap kali menonton
TV. Hasil kepemirsaan TV dari rumahtangga tersebut kemudian dicatat oleh
salah satu unit people meter (base unit). Data-data (siapa menonton apa
pada jam berapa) yang tersimpan dalam base unit lalu ditransmisikan ke
server di kantor di Jakarta secara online melalui jalur GSM setiap pukul
02.00 hingga 06.00 setiaphari.

Data-data kepemirsaan tadi kemudian dikombinasikan dengan informasi
judul program TV oleh bagian monitoring (monitoring dilakukan terhadap
program dan iklan), sehingga kemudian dihasilkan data program TV yang
bisa dibaca/dianalisis oleh pengguna data melalui software. Detail
mengenai tahap-tahap survei kepemirsaan TV sebenarnya bisa dilihat
melalui website: www.agbnielsen. co.id
pada bagian TAM Overview/SekilasTAM.


Salam

Benny Pew
http://baliklayarindonesia.blogspot.com

KICK uNIQa

KICK uNIQa

Sudah lama kami nggak saling “membanting”. Biasanya dia selalu aku banting setiap dia kena masalah, maupun sekedar saling narsis-narsisan. Tapi beberapa hari yang lalu, kekuatan berpindah total. Dimana dia terlihat begitu dewasa (atau emang udah tua he..he..). Penyampaiannya sih begitu lirih tapi isnya cukup membuat aku kebanting-banting. Aku sendiri sempat heran dengan perubahannya, mungkin dulu dia terlalu manja aja sama aku.


Sebuah pandangan yang islami, bukan religius. Dia merasakan kedekatanku dengan Allah, ketika aku sedikit bergeser dari pandanganku yang dulu. Dan ketika kemarin aku menyampaikan sesuatu dia agak kecewa, karena dia merasa aku mulai menjauh lagi. Dia mempertanyakan lagi statemenku yang dulu. Aku bener-bener terbanting malam itu, tapi Alhamdullillah, sekarang aku menemukan “tongkatku” lagi paling tidak dia bisa menjadi sebuah controller, ketika aku menjauh dari Allah. Sistem kontrol diriku mungkin belum berjalan dengan baik, apalagi ketika aku tertimpa masalah yang bertubi-tubi.


Aku kemarin terlalu banyak bermain dalam Lumpur, kini aku berusaha membersihkan kotoran itu agar tidak menimbulkan penyakit. Dan dia adalah salah satu antiseptic itu.

Thanks BU…………………………..

I need your kick….I need more… Are you Ready?

Salam

Benny Pew

http://baliklayarindonesia.blogspot.com

Minggu, 07 Juni 2009

SINOPSIS DOKTER ANNA

DOKTER ANNA
EPISODE 15 (DAHULUKAN KEWAJIBANMU)

SINOPSIS

Meti mempunyai hutang kepada Firda, saat firda menagihnya Meti bilang kalau dia belum bisa membayarnya. Meti sebenarnya sudah mempunyai uang untuk membayar utangnya, tapi karena dia melihat ada diskon gede-gedean di mall, maka meti memutuskan untuk menggunakan uang itu untuk berbelanja terlebih dahulu.

Disaat yang sama Inem mendapatkan bonus dari Dokter Anna, sebenarnya Inem juga mempunyai utang, tapi dia tidak langsung membayarkan utangnya. Inem bermaksud membeli HP. Dia lalu minta tolong kepada Meti untuk membelikan HP. Dia lalu menyerahkan uangnya kepada Meti

Meti merasa senang, karena dia mendapatkan uang lagi. Dia berniat mengunakan uang Inem untuk berbelanja lagi. Bahkkan saat Dokter Anna meminta uang kos, Meti mengaku gajinya belum dibayar. Saat Dokter Anna menanyakan belanjaaan yang ada di kamar, Meti malah mengkambinghitamkan Yenni.

Keesokan harinya, Meti pulang diantarakan seorang Bapak-Bapak. Menurut informasi dari Bapak itu Meti kena gendam di mall.Seluruh uang dan HP nya ludes, termasuk uang Inem. Saat itulah Meti dan Inem baru menyadari arti mendahulukan kewajibannya.


CASTING
Semua pemain utama kecuali Barnawi dan Tante Susi

BINTANG TAMU
1. Laki-Laki (30 tahun)



Salam


benny pew
http://baliklayarindonesia.blogspot.com

PREMIER DOKTER ANNA


Sebuah program baru akan tayang di TVRI mulai tanggal 8 juni 2009. Sebuah Drama yang menggambarkan ketegaran seorang Dokter menghadapi berbagai persoalan hidup. Dialah DOKTER ANNA. Seorang janda dengan dua anak, selain menjadi Dokter di sebuah rumah sakit, dia juga membuka praktek di rumah. Untuk menambah biaya hidup dia mengontrakkan salah satu kamarnya untuk kos dua orang karyawati.


Sikap Dokter Anna yang memegang teguh norma-norma kesusilaan memicu berbagai persoalan dengan anak-anaknya maupun dengan anak kos. Dimata anak-anaknya Dokter Anna cenderung kolot dan kuno.

Dokter Anna tidak menyetujui hubungan Firda dengan Aris, dengan alasan Firda belum pantas berpacaran. Rian adik Firda sering terlibat perkelahian di sekolahnya. Konflik juga sering terjadi antara Yenni dan Meti, dimana Meti yang terkenal centil selalu meledek Yenni sebagai perawan tua. Kecentilan Meti terkadang juga membuat Dokter Anna jengah.


Untunglah di tengah-tengah menghadapi persoalan hidup, ada Pak Darmo yang merupakan asisten Dokter Anna. Pak Darmo bisa bersikap lebih bijaksana dalam menghadapi persoalan, sehingga Pak Darmo sering menjadi tempat diskusi Dokter Anna.

Sekalipun Dokter Anna adalah sosok yang konserfative, puritan dan galak, tapi sesungguhnya yang dilakukannya itu telah menyelamatkan masa depan generasi muda dari kehancuran yang diakibatkan modernisasi dan westernisasi


Drama Dokter Anna menyuguhkan tontonan yang menarik, karena dibalik permasalahan-permasalahan yang diangkat ada suatu pesan, sehingga InsyaAllah dapat dijadikan cermin kehidupan.


Drama Dokter Anna diproduksi oleh TVRI dengan sutradara mas Mino. Semua ide cerita dan skenario ditulis oleh Team Dapur Cerita, yang terdiri dari Mas Rudi Utomo(komandan), Mas Sony Set, Mas Wawan Emha Basri, Evi Huzai, Benny Pew.

Selamat menikmati tontonan yang renyah….dan semoga bisa membuatmu tersenyum


Salam


Benny Pew

http://baliklayarindonesia.blogspot.com