Minggu, 26 Oktober 2008

Warnet Mesum




Berbuat mesum di kamar hotel sudah biasa, sekarang ada fenomena yang lebih mengerikan, making love di warnet. Bilik-bilik warnet yang private digunakan untuk memadu birahi. Dengan beberapa ribu rupiah per jam, mereka bisa beselancar membuka situs-situs porno untuk menstimulasi birahi masing-masing. Warnet ini memiliki ciri-ciri desain bilik yang tinggi, lampunya remang-remang, menyediakan film porno. Bahkan ada warnet yang secara terang-terangan menyediakan VIP room. Di desain seperti sebuah kamar berukuran 3 X 3 m. Kamar ini bisa dikunci dari dalam sehingga lebih aman dan nyaman dalam melakukan aksinya.

Ada beberapa ciri lain yaitu biasanya di bilik itu disediakan handuk atau tisu. Hal ini dikarenakan operator warnet yang sudah jijik membersihkan ceceran sprema. Kalaupun ada operator yang mau membersihkannya mereka biasanya langsung menyemprotkan pengharum ruangan setalah dipakai user.

Dari beberapa pengalama operator warnet mereka sering melihat orang onani bahkan making love di bilik warnet. Ada beberapa yang menegur perbuatan user, ada pula yang membiarkannya asal tidak mengganggu user lain. Menurut salah satu operator yang penting mereka bayar, urusan mereka mau berbuat apa di dalam bilik itu bukan menjadi tanggung jawab sang operator.

Pada saat saya melakukan investigasi di sebuah warnet, saya melihat beberapa pasangan masuk ke dalam bilik. Kebanyakan dari mereka memakai celana pendek, baik cewek maupun cowoknya. Awalnya tidak ada suara gaduh di sebelah saya namun setelah satu jam labih saya mendengar suara rintihan dari bilik sebelah, puncaknya ketika saya mendengar suara komputer jatuh dari meja. Sontak semua user kaget dan melihat sapasang kekasih yang baru saja berbuat mesum. Kondisi di VIP room lebih menjijikan lagi. Ruangan yang berukuran 3X3 itu temboknya dipenuhi dengan ceceran sperma. Di dalamnya terdapat dua sofa, satu sofa menghadap komputer, sofa lainnya di samping komputer. Ruangan ini bisa dikunci dari dalam, dan di sebelahnya terdapat kamar mandi. User di ruangan VIP ini biasanya hanya sebentar, paling lama 1 jam.

Ada berbagai macam alasan mengapa mereka melakukan tindakan tidak senonoh di warnet. Menurut salah satu narasumber, awalnya dia memergoki sepasang kekasih yang sedang making love di bilik sebelahnya, keesokan harinya dia pergi ke warnet itu bersama pacarnya dan melakukan hal yang sama. Awalnya ceweknya menolak, tapi setelah dirayu akhirnya luluh juga. Menurut dia making love di warnet sensasinya luar biasa, antara nikmat dan takut ketahuan.

Menurut narasumber yang lain, making love di warnet biayanya murah, sudah dilengkapi dengan akses internet untuk mejelajahi situs porno yang bisa dipakai untuk pemanasan, selain itu warnet bebas dari penggrebekan polisi. Murahnya akses internet mejadi pemicu utama, mengapa seseorang nekat berbuat mesum. VIP room yang disediakan harganya juga ralatif murah.

Sebut saja namanya Susan, dia janda beranak satu. Susan mengawali karirnya di dunia esek-esek melalui internet. Dia hanya perlu keahlian chatting dan memasang foto-fotonya plus nomor HP nya di situs pertemanan. Susan memulai aksinya dengan cara chatting dengan menggunakan wabcam, biasanya diawali dengan basa-basi perkenalan, kemudian lanjut dengan obrolan-obrolan mesra yang menaikkan birahi lawan chatting. Jika negosiasi harga sudah disepakati maka konsumen mendatanginya di sebuah warnet, dan eksekusi di warnet itu. Jika konsumen menghendaki untuk chek-in di hotel, Susan pun juga tidak menolak.

Untuk melancarkan aksinya dia bekerja sama dengan operator warnet. Susan sendiri sudah mempunyai bilik tetap di warnet itu. Jika konsumennya meminta service yang lebih Susan tidak keberatan jika harus dibawa ke Hotel. Dalam sehari Susan bisa melayani 3 sampai 5 konsumen dengan tarif rata-rata Rp 150.000 sekali kencan.Susan menerapkan beberapa paket pelayanan. Diantaranya paket hand job, blow job dan full body. Untuk tarif hand job dan blow job, Susan memasang tarif sebesar 50.000- 100.000. Sedangkan untuk full body, konsumen harus membayar 150.000 untuk sekali kencan. Wiraswasta tubuh melalui internet sebagi etalasenya menurut Susan relatif aman dari penggrebekan dan razia aparat yang berwenang. Hasil yang di dapat pun 100% untuk dia sendiri, tidak ada pungutan dari mucikari. Selain itu dia juga akan dipandang lebih elit karena menggunakan teknologi sebagi sarananya. Dengan begitu maka akan menaikkan pamor dan tarif dia.

Warnet yang seharusnya bisa digunakan untuk menambah wawasan kita tentang dunia, saling berkirim kabar melalui email, menambah teman lewat situs pertemanan maupun chatting. Tapi akhir-akhir ini fungsi sebuah warnet bertambah sebagai ajang melepas birahi. Tidak dipungkiri fenomena itu terjadi dikota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Padang, Malang maupun Jogjakarta. Bahkan di Jogjakarta ada sebuah warnet yang di grebeg pihak kepolisian karena menyediakan film porno.

Pada Desember 2007 Polwil Malang mengadakan razia warnet-warnet yang menyediakan film-film mesum dan di duga sebagai ajang mesum. Hasilnya 138 unit komputer berisi film-film mesum disita dari 5 warnet. (Surya 09 Januari 2008).

Pada bulan 14 Februari 2008 Polwiltabes Surabaya menyita 3 CPU yang berisi gambar dan film porno (Surya 15 Februari 2008). Jika fenomena ini tidak ada tindak lanjut dikhawatirkan akan merambah ke kota-kota kecil. Karena sekarang warnet sudah ada di tingkat kecamatan. Pelanggannya pun juga termasuk anak-anak kecil yang bebas berselancar di dunia maya.

Selain digunakan untuk ajang esek-esek ada pula warnet yang dijadikan tempat gathering beberapa komunitas. Diantaranya komunitas hacker, mereka melakukan aksinya di sebuah warnet tertentu, selain itu juga sebagai ajang komunikasi antar hacker, ada pula warnet tempat mangkal para gay maupun lesbi.

Persaingan warnet semakin ketat memaksa pelaku bisnis melakukan iunovasi-inovasi untuk meraih konsumen sebanyak-banyaknya. Mulai dari perang harga yang tidak sehat, sampai mendesain interior warnet sedemikian rupa, sehingga warnet dikonotasikan sebagai tempat maksiat untuk berbuat mesum. Hal tersebut juga diakui salah seorang pemilik warnet. Dia memang mendesain warnetnya dengan bilik yang tinggi, agar privacy konsumen terjaga. Dia pun juga mengakui bahwa warnetnya digunakan untuk berbuat tidak senonoh. Di warnetnya pun kerap dijadikan transaksi seks. Tapi mau gimana lagi, memang itu yang menjadi daya jualnya. Sehingga dia menutup mata dengan kejadian tersebut.

Kejadian mesum di bilik internet biasanya juga ditangkap oleh kamera CCTV yang dipasang diatas bilik. Pemasangan CCTV pada awalanya digunakan untuk mengawasi aktivitas user, di dalam bilik tapi ada saja operator atau pemilik warnet yang memanfaatkan rekaman ini untuk kepentingan pribadi. Baik untuk dijual ataupun disebarluaskan secara gratis.

Di internet telah muncul beberapa rekaman video porno yang settingnya di dalam bilik warnet. Salah satu video tersebut merekam adegan sepasang kekasih yang sedang bermesraan, kemudian ditangkap oleh operator.

Dari hasil pengamatan saya warnet-warnet ini langanannya adalah pelajar dan mahasiswa. Jam-jam kunjungan yang ramai terjadi sekitar pukul 15.00-17.00. Malam hari diatas pukul 22:00. Mereka datang berpasangan, jika pun ada yang datang sendiri, biasnya orang itu datang untuk melapaskan nafsunya dengan cara swalayan alias onani.

Di sebuah warnet ada pelanggan anak SMP yang sering datang hanya untuk onani. Kejadian itu terjadi berulang kali sehingga sang operator menegurnya, keesokan harinya anak itu tidak datang ke warnet itu lagi. Tertangkapnya sepasang kekasih yang sedang mesum di warnet tertyata tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Di Pakistan sepsang kekasih tertangkap CCTV sedang mesum.

Warnet-warnet mesum ini dapat dikategorikan menjadi 3 macam.

  1. Warnet yang menyediakan film-film porno yang terdapat di document komputer. Warnet juga melayani pesanan film-film porno jenis tertentu.

  2. Warnet yang mendesain bilik dengan penyekat yang cukup tinggi, biasanya lebih dari 1,5 meter. Ada pula yang menyediakan VIP room. Sehingga user bisa lebih bebas memanfaatkan ruangan tersebut untuk melapaskan nafsu birahinya.

  3. Warnet yang digunakan untuk transaksi seks. Para PSK yang menggunakan warnet sebagi tempat berjualan.


KLIK http://www.youtube.com/watch?v=2UUXdLGakdQ untuk melihat hasil investigasi saya bersama Sony Set dan TIM REPORTASE INVESTIGASI TRANS TV



salam


bennypew
http://baliklayarindonesia.blogspot.com

Tidak ada komentar: